Kota Bima. Londa Post.- Wakil Wali Kota Bima H. Ferry Sofyan mengikuti kegiatan Daring Roadshow bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dengan mengangkat tema Kondisi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Kota Bima. Selasa, 28 Februari, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Bima.
Dalam kegiatan daring tersebut Wakil Wali Kota Bima didampingi oleh Ketua TP PKK, Kepala Kantor Kementrian Agama, Seluruh Camat Se-Kota Bima, TA Stunting, Kader Tim Pendukung Keluarga dan Kepala Perangkat Daerah yang Mendapat Undangan.
Wakil Wali Kota dalam paparannya mengungkapkan kondisi Stunting dan kondisi Kemiskinan Ekstrem yang ada pada Kota Bima dalam rentang waktu 2019 - 2022.
"Berdasarkan data SSGI Kota Bima pada tahun 2019 mendapatkan pravelensi Stunting sebanyak 34,69%, kemudian mulai turun pada tahun 2021 menjadi 23,7%, dan mengalami kenaikan lagi pada tahun 2022 menjadi 31,2%, sedangkan untuk kondisi Kemiskinan Ekstrem di Kota Bima terjadi pada tahun 2022 dengan meningkatnya jumlah individu miskin ekstrem yaitu dari 1,521 jiwa (0.83%) menjadi 2,461 jiwa (1,32%) dengan total individu 98,552 jiwa dan 33,308 KK", ungkapnya.
Disamping itu, beliau juga menjelaskan mengenai isu-isu permasalahan penurunan kondisi Stunting di Kota Bima terbagi menjadi 3 bagian yaitu Isu Tata Kelola, Kendala Intervensi Spesifik, dan Kendala Intervensi Sensitif.
"Dalam menghadapi isu-isu permasalahan di Kota Bima, kami telah menyiapkan anggaran pada masing-masing isu permasalahan untuk mengatasinya, untuk isu Tata Kelola sendiri kami mengalokasikan dana DAK Non Fisik 2%, DAK Fisik 3%, APBD 10%, dana lainnya 7%, dan APBN 78%, untuk Kendala Intervensi Spesifik serta Kendala Intervensi Sensitif kami telah mengalokasikan anggaran pada tahun 2023 guna peningkatan capaian-capaian yang masih kurang pada kedua Intervensi tersebut", jelasnya.
Kemudian, mengenai masalah Kondisi Kemiskinan Ekstrem, Kota Bima berada pada tingkat yang paling rendah dibanding Kab/Kota yang ada pada NTB.
Di akhir, beliau menyampaikan usulan serta harapan sebagai Wakil Wali Kota Bima kepada Pemerintah Pusat.
"Saya berharap untuk kondisi Stunting di Kota Bima diberikan alat bantuan USG sebanyak 5 set dan Antropometri sebanyak 31 set, adanya peningkatan dana yang di peruntukan bagi Kelurahan dalam menangani Stunting , dukungan anggaran untuk keberlanjutan Program Kebijakan Penurunan stunting , dan diberikannya Pendampingan/Bimbingan Teknis untuk operator penginputan tools master ansit Bina Bangda Kemendagri.
" Untuk kondisi Kemiskinan Ekstrem di Kota Bima saya berharap dilakukannya koordinasi yang intens khususnya terkait dengan kesiapan data kemiskinan , melakukan peningkatan kapasitas TKPKD melalui kebijakan/regulasi serta memberikan dukungan anggaran fisik dan UMKM", tutupnya. (Jev londa).